Logo Design by FlamingText.com
Logo Design by FlamingText.com

Tuesday, 19 September 2017

PERAN HW DALAM PELAKSANAAN DAKWA


I. PENGANTAR

Berbicara tentang peran HW dalam pelaksanaan da’wah seyogyanya kita ketahui identitas Muhammadiyah sebagai bentuk induk persyarikatan yang menaungi HW. HW adalah salah satu ortom yang bergerak untuk melaksanakan salah satu usaha Muhammadiyah dalam rangka mewujudkan tujuannya ialah terwujudnya masyarakat Islam yang sebenar-benarnya.

II. APAKAH MUHAMMADIYAH ITU?

Muhammadiyah adalah persyarikatan yang merupakan gerakan Islam. Maksud gerakannya ialah Da’wah Islam dan Amar Ma’ruf Nahi Munkar yang ditujukan kepada dua bidang : persorangan dan masyarakat. Da’wah dan amar ma’ruf nahi munkar pada bidang yang pertama terbagi kepada dua golongan : kepada yang telah islam bersifat pembaharuan (tajdid) yaitu mengembaikan kepada ajaran Islam yang asli murni dan yang kedua kepada yang belum Islam, bersifat seruan dan ajakan untuk memeluk agama Islam. Adapun Da’wah da amar ma’ruf nahi munkar kedua ialah kepada masyarakat bersifat perbaikan dan bimbingan serta peringatan. Kesemuanya itu dilaksanakan bersama dengan bermusyawarah atas dasar taqwa dan mengharap keridlaan Allah semata – mata.

Dengan melaksanakan da’wah dan amar ma’ruf nahi munkar dengan caranya masing – masing yang sesuai, Muhammadiyah menggerakkan masyarakat menuju tujuannya ialah terwujudnya masyarakat Islam yang sebenar – benarnya (Kepribadian Muhammadiyah).

III. APAKAH DA’WAH ITU?

Da’wah menurut bahasa adalah menyeru, mengajak, menyebarluaskan, serta mengajarkan ajaran Islam kepada masyarakat (Kamus Istilah Agama) sedangkan menurut istilah adalah mendorong manusia agar memperbuat kebaika dan menuruti petunjuk menyuruk mereka berbuat kebajikan dan melarang mereka dari perbuatan munkar agar mereka mendapat kebahagiaan didunia dan akhirat (Syaikh Ali Mahfudh, Hidayatul Mursyidin, Drs. Shalahudin Sanusi (Pen).

IV. APAKAH DA’WAH ITU WAJIB?

Da’wah itu hukumnya wajib, sebab tanpa da’wah risalah Islam tidak akan tersampaiakan. Kalau seorang muslim/ummat tidak berda’wah maka ia khianat akan perintah Allah. Hal ini terungkap dalam firman Allah (Q.S. Al Maidah : 67, Ali Imron : 104 dan 110 dan Sabda Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad, Bukhari, Tarmidzi dan Ibnu Umar).

Q. S. Al Maidah 67 :
67. Hai rasul, sampaikanlah apa yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu. dan jika tidak kamu kerjakan (apa yang diperintahkan itu, berarti) kamu tidak menyampaikan amanat-Nya. Allah memelihara kamu dari (gangguan) manusia[430]. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang kafir.

[430] Maksudnya: tak seorangpun yang dapat membunuh Nabi Muhammad s.a.w.

Q. S. Ali Imron 104 :
104. dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar[217]; merekalah orang-orang yang beruntung.

[217] Ma'ruf: segala perbuatan yang mendekatkan kita kepada Allah; sedangkan Munkar ialah segala perbuatan yang menjauhkan kita dari pada-Nya.

Q. S. Ali Imron 110 :
110. kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya ahli kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka, di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik.

Hadist : 
Sampaikanlah (da’wah / tablighkan) apa apa yang datang dari Aku walaupun hanya satu ayat.

V. SIAPA HW ITU?
  1. HW itu singkatan dari Hizbul Wathan yang artinya Pembela Tanah Air
  2. Pandu HW adalah anggota Gerakan Kepanduan Hizbul Wathan
  3. Gerakan Kepanduan Hizbul Wathan adalah Organisasi Kepanduan dalam Muhammadiyah 
  4. Kepanduan Hizbul Wathan adalah system pendidikan diluar sekolah dan keluarga untuk anak, remaja, pemuda dibawah bimbingan dan tanggungjawab orang dewasa.
VI. JATI DIRI HW

1. Shibghah (Celupan) HW adalah Islam, dinul hanif dan qayyim ciptaan Allah. Dijelaskan oleh Allah dalam Q. S. Al Baqarah : 136 – 138 :

136. Katakanlah (hai orang-orang mukmin): "Kami beriman kepada Allah dan apa yang diturunkan kepada Kami, dan apa yang diturunkan kepada Ibrahim, Isma'il, Ishaq, Ya'qub dan anak cucunya, dan apa yang diberikan kepada Musa dan Isa serta apa yang diberikan kepada nabi-nabi dari Tuhannya. Kami tidak membeda-bedakan seorangpun diantara mereka dan Kami hanya tunduk patuh kepada-Nya".

137. Maka jika mereka beriman kepada apa yang kamu telah beriman kepadanya, sungguh mereka telah mendapat petunjuk; dan jika mereka berpaling, Sesungguhnya mereka berada dalam permusuhan (dengan kamu). Maka Allah akan memelihara kamu dari mereka. dan Dia-lah yang Maha mendengar lagi Maha mengetahui.

138. Shibghah Allah[91]. dan siapakah yang lebih baik shibghahnya dari pada Allah? dan hanya kepada-Nya-lah Kami menyembah.

[91] Shibghah artinya celupan. Shibghah Allah: celupan Allah yang berarti iman kepada Allah yang tidak disertai dengan kemusyrikan.

2. Shibghah Muhammadiyah (Kemuhammadiyahan), diantaranya seperti tercantum dalam Pedoman untuk memahami Matan Keyakinan dan Cita – cita Hidup Muhammadiyah (point 9.3) sebagai berikut : “Sedang pola perjuangan Muhammadiyah dalam melaksanakan dan mencapai keyakinan dan cita – cita hidupnya dalam masyarakat Negara Republik Indonesia, Muhamamdiyah menggunakan da’wah Islam dan amar ma’ruf nahi munkar dalam arti dan proporsi yang sebenar – benarnya sebagai jalan satu – satunya. Lebih lanjut mengenai mengenai soal ini dapat diketahui dan difahami dalam Khittah Perjuangan Muhammadiyah.

VII. PERAN HW DALAM PELAKSANAAN DA’WAH

Mengingat hal – hal yang tertuang dalam uraian diatas, maka dapat saya simpulkan bahwa HW itu sangat strategis dalam berbagai kegiatan sesuai dengan situasi dan kondisi apapun. Dalam hal da’wa HW dapat berperan sebagai berikut :
  1. Pemilih da pengguna berbagai pendekatan (approach), metode dan tehnik da’wah.
  2. Penyedia da’i/da’iyat, muballigh/muballighat, khatib jumat dan ‘idain sesuai dengan tingkatan dan jenis anggotanya.
  3. Penyedia berbagai kegiatan yang menarik, menyenangkan/menggembirakan para mustami
  4. Pemanfaatan setiap momentum untuk diisi dengan kegiatan berdakwah seperti hari-hari bersejarah, libur panjang/pendek, walimahan, bencana alam dan sebagainya.
  5. Penyemarak di setiap kegiatan Muhammadiyah.

VIII. SUMBER BACAAAN
  1. Al Qur’an dan Terjemahannya, Dep. Agama RI 1971.
  2. AD dan ART Muhammadiyah, Kep. Muktamar ke-45, PP Muhammadiyah.
  3. AD dan ART Hizbul Wathan, Kwartir Pusat Hizbul Wathan.
  4. Kepribadian Muhammadiyah, PP Muhammadiyah, 1963.
  5. Kamus Istilah Agama, Drs. Shodiq, SE m dkk, CV Sienttanarama Jakarta, 1982.
  6. Pembahasan Sekitar Prinsip – Prinsip Da’wah Islam, Drs. Shalahuddin Sanusi, CV Ramadhani, Semarang, 1964

0 comments:

Post a Comment